Pengaturan temperatur dan kelembaban dalam rumah (iklim mikro) pun pentingartinya bagi hampir semua pasien asma. Jalan penyakit asma. Pasien asma yang klasik, dalam tahun-tahun pertama kehidupannya mengalami apa yang disebut eksim basah. Kemudian sejak tahun ketiga atau keempat sampai kira-kira usia lima belas tahun, ia mengalami beberapa serangan asma, yang biasanya sangat gawat sifatnya. Karena itu, sangat mengherankan mengapa antara usia 15 dan 21 tahun (dalam masa puber dan beberapa tahun sesudahnya) serangan sesak napas itu biasanya sangat berkurang atau hilang sama sekali. Kalaupun masih datang serangan, biasanya sangat ringan. Pada akhirmasa puber, jadi pada orang baru menjadi dewasa, waktu banyak terjadi perubahan penting dalam pembuatan hormon, asmaitu akan kembali lagi dengan serangan serangannya.
Eksim sering timbul kembali tetapi sekarang berupa eksim kering, kelemumur pada sisi ketul dan siku. Asma dan CARA. Dahulu orang berpendapat bahwa kebanyakan sakit padasaluran napas seperti asma, bronchitis kronis, bronkitis asmatik, dan beberapa sakit paru-paru tertentu (pengobatan penyakit gula darah) merupakan penyakit yang hanya sedikit persamaannya.Sekarang diketahui bahwasemuanya merupakan akibat reaksi terlalukuat saluran napas terhadap macarn-macarnrangsangan. Kelompok pe nyakit ini sekarang disebut dengan singkatan CARA ( Chronical AspesificRespiratiue Ailments ),lain dari apa yang disebut penyakit paruparu spesifik, misalnya tuberkulosis. Di-perkirakan l0% penduduk negara-negaraBarat menderita salah satu penyakit kelompok tersebut. Perawatan asma. Dalam merawat asma,dokter bertolak dari tiga asas, yaitu: menghilangkan penyebabnya, meniadakan semua keluhan pasien, dan mencegah timbulnya komplikasi.
Pertama-tama dokter mencoba menanggulangi penyebab khasnya, yang dapat diketahui waktu pemeriksaan. Apabila ada tanda-tanda alergia, semua zat yang tidak baik bagi pasien harus disingkirkan. Proses ini disebut penyehatan atau sanering. Apabila zat demikian tidak dapat dijauhkan dari lingkungan pasien, misalnya debu rumah dan jamur, pasien dapat dirawat denganekstrak yang dibuat dari bahan yang pasiensangat peka terhadapnya, dengan harapanagar alergianya akan berkurang (desensibilisasi).Apabila peranan infeksi terlalu besar dalam menimbulkan penyakitnya,pasien harus diobati dengan antibiotika. Kortikosteroida, yaitu hormon kulit (cortex)anak ginjal, kadang-kadang juga baikkhasiatnya terhadap asma. Sudah tentu juga ada pelbagai obat yangwalaupun tidak dapat menghilangkan sumberpenyakit secara langsung, tetapi dapatmengurangi keluhan yang diderita pasien.
Eksim sering timbul kembali tetapi sekarang berupa eksim kering, kelemumur pada sisi ketul dan siku. Asma dan CARA. Dahulu orang berpendapat bahwa kebanyakan sakit padasaluran napas seperti asma, bronchitis kronis, bronkitis asmatik, dan beberapa sakit paru-paru tertentu (pengobatan penyakit gula darah) merupakan penyakit yang hanya sedikit persamaannya.Sekarang diketahui bahwasemuanya merupakan akibat reaksi terlalukuat saluran napas terhadap macarn-macarnrangsangan. Kelompok pe nyakit ini sekarang disebut dengan singkatan CARA ( Chronical AspesificRespiratiue Ailments ),lain dari apa yang disebut penyakit paruparu spesifik, misalnya tuberkulosis. Di-perkirakan l0% penduduk negara-negaraBarat menderita salah satu penyakit kelompok tersebut. Perawatan asma. Dalam merawat asma,dokter bertolak dari tiga asas, yaitu: menghilangkan penyebabnya, meniadakan semua keluhan pasien, dan mencegah timbulnya komplikasi.
Pertama-tama dokter mencoba menanggulangi penyebab khasnya, yang dapat diketahui waktu pemeriksaan. Apabila ada tanda-tanda alergia, semua zat yang tidak baik bagi pasien harus disingkirkan. Proses ini disebut penyehatan atau sanering. Apabila zat demikian tidak dapat dijauhkan dari lingkungan pasien, misalnya debu rumah dan jamur, pasien dapat dirawat denganekstrak yang dibuat dari bahan yang pasiensangat peka terhadapnya, dengan harapanagar alergianya akan berkurang (desensibilisasi).Apabila peranan infeksi terlalu besar dalam menimbulkan penyakitnya,pasien harus diobati dengan antibiotika. Kortikosteroida, yaitu hormon kulit (cortex)anak ginjal, kadang-kadang juga baikkhasiatnya terhadap asma. Sudah tentu juga ada pelbagai obat yangwalaupun tidak dapat menghilangkan sumberpenyakit secara langsung, tetapi dapatmengurangi keluhan yang diderita pasien.